Persiapan dan Bekal Menuju Tanah Suci – bagian 2

Persiapan dan Bekal Menuju Tanah Suci – bagian 2

Daftar isi

Saat di Dalam Pesawat

Sebelumnya: Persiapan dan Bekal Menuju Tanah Suci – bagian 1

Hal-hal yang perlu diperhatikan setelah duduk di dalam pesawat, dan pesawat mulai bergerak adalah:

1. Membaca doa ketika sudah di dalam pesawat.

Doa di dalam pesawat:
Bismillaahi majreehaa wa mursaahaa, inna rabbii la-ghafuurur-rahiim.

“Dengan menyebut nama Allah saat berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya, Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Saat pesawat bergerak, bisa membaca doa sebagaimana berikut:
Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar. Subhaanalladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin.

“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Mahasuci Zat yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.”

Kemudian, membaca zikir: Subhaanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

“Mahasuci Allah dan segala puji baginya, dan tiada lah yang berhak disembah kecuali Allah.”

Selanjutnya berdoa:

Allaahumma innaa nas’aluka fii safarinaa haadzal-birri wat-taqwaa wa minal-‘amali maa tardhaa, allaahumma hawwin safaranaa haadzaa wathwi ‘annaa bu’dah. Allaahumma antash-shaahibu fis-safari wal-khaliifatu fil- ahli, allaahumma innii a’uudzu miw-ma’tsaa’is- safari ka’aabatil-manzhari wa wa. suu’il- manqalabi fil-maali wal-ahli.

“Ya, Allah! Kami memohon kebaikan dan ketakwaan padaMu dalam perjalanan ini. Kami juga memohon padaMu amalan yang Engkau ridai. Ya, Allah. Lancarkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya yang jauh. Ya, Allah! Engkau adalah teman dalam perjalanan kami dan penjaga keluarga (yang kami tinggalkan). Ya, Allah! Aku berlindung kepadaMu dari hal-hal buruk dalam perjalanan ini, pemandangan yang menyedihkan, dan buruknya keadaan saat pulang dalam harta dan keluarga.”

2. Di atas udara saat perjalanan menuju tanah suci, jemaah sangat dianjurkan banyak berzikir, membaca kitab suci atau menghafal doa-doa yang akan dibaca nantinya.

3. Jika mengalami kendala kesehatan atau butuh obat tertentu bisa meminta bantuan pramugari, biasanya pramugari akan meminta tanda tangan jemaah jika meminta obat tertentu, karena takut jika ada gugatan hukum.

Cara Wudu di Pesawat

Cara wudu di pesawat sebenarnya sama dengan cara wudu yang kita lakukan sehari-hari, biasanya jemaah menggunakan gelas untuk mengambil air dari kran di toilet pesawat.

Cara Tayamum di Pesawat

Karena keterbatasan air di pesawat dan repotnya kalau bolak-balik toilet, jemaah dianjurkan untuk melakukan tayamum. Bagi Anda yang ingin mengikuti pendapat perihal keabsahan tayamum di pesawat, cara yang memungkinkan untuk dilakukan adalah:

1. Setelah niat tayamum, Anda menempelkan telapak tangan ke dinding/jok kursi pesawat. Kemudian mengusap telapak tangan ke wajah lalu ke pergelangan tangan sampai ujung jari secara merata.

2. Setelah niat tayamum, Anda menempelkan telapak tangan ke dinding pesawat untuk mengusap wajah, lalu menempelkan tangan ke jok kursi untuk mengusap tangan sampai ke siku secara merata.

Catatan:
1. Satu kali tayamum hanya bisa digunakan untuk melaksanakan 1 salat fardu, atau 1 salat fardu plus 1 salat sunah; dengan catatan salat fardu lebih dulu dilakukan, baru setelahnya salat sunah (Imam Malik bin Anas, Muhamad bin Idris asy-Syafii, dan Ahmad bin Hanbal).
2. Satu kali tayamum bisa digunakan untuk melaksanakan beberapa salat fardu maupun sunah (Imam Abu Hanifah).

Mandi Wajib di Pesawat

Kendati hal ini jarang sekali terjadi, namun bisa juga sewaktu-waktu terjadi. Cara mandi wajib di pesawat tentu saja sama dengan cara mandi wajib pada umumnya, dengan catatan jemaah haji diperbolehkan melakukan mandi wajib di pesawat. Kalau kebetulan tidak diperbolehkan mandi wajib di pesawat, maka secara terpaksa jemaah haji bisa menggunakan alternatifnya, yakni tayamum untuk hadas besar (mengikuti pandangan Ali bin Abi Thalib, para sahabat, dan mayoritas ulama).

sholat di pesawat

Salat di Pesawat

Praktik salat di pesawat berbeda dengan salat pada umumnya, hal ini karena kondisi di pesawat memang sulit jika digunakan untuk melaksanakan salat dengan cara berdiri. Dalam artian, hal yang paling mudah dilakukan adalah melaksanakan salat dengan cara duduk di atas kursi pesawat. Beberapa perusahaan penerbangan sudah menyediakan tempat salat khusus, hal ini untuk merespon kritikan dan menjadi nilai tambah bagi maskapai yang menambah fasilitas tersebut.

Hal-hal Penting di Pesawat

1. Jika Anda mengalami sakit di pendengaran bisa mengunyah permen atau minum air. Hal ini bisa sangat menyiksa dan mempengaruhi kenyamanan.

2. Jika waktu salat sudah masuk bisa segera mengerjakannya dengan cara salat dalam posisi duduk dan tayamum.

3. Jika kita masuk dalam gelombang kedua, segeralah mengenakan ihram 2 jam sebelum pesawat mendarat, dan biasanya pihak kru/pilot pesawat atau ketua kloter akan memberitahu kapan jemaah berniat ihram. Hal ini hanya diketahui oleh pilot karena posisi pesawat tepat berada di Yalamlam/Qarnul Manazil dengan monitor GPS.
Pendapat lainnya dari MUI tanggal 29 Maret 1980 dan 19 September 1981 memberikan fatwa bahwa :
a) Jemaah Indonesia boleh mengambil miqat dari Jeddah atau bandara King Abdul Aziz, tanpa harus membayar dam

b) Jemaah Indonesia yang akan ke Madinah terlebih dahulu memulai ihramnya dari Bir Ali/ Zulhulaifah.